Presiden Honda Motor Co. Takanobu Ito berpose dengan mobil konsep "AC-X" dalam acara Tokyo Motor Show, di Tokyo, Jepang, (30/11). AP/Koji Sasahara
MINGGU, 04 DESEMBER 2011 | 12:40 WIB
Mobil-mobil Irit Masa Depan
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah produsen otomotif kembali unjuk gigi menampilkan mobil-mobil irit bahan bakar dalam Tokyo Motor Show yang berlangsung dari 30 November hingga 11 Desember mendatang.
Mitsubishi Motors, misalnya. Perusahaan otomotif asal Jepang ini memperkenalkan mobil mungil dan irit bahan bakar, tapi memiliki kenyamanan tinggi, yaitu Mitsubishi Mirage. "Kami ingin membuat mobil dengan bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan," kata Presiden Direktur Mitsubishi Motors, Osamu Masuko, seperti dikutip dari wallstreetdaily.com.
Mirage memiliki panjang 3.710 milimeter, lebar 1. 665 milimeter, dan tinggi 1.490 milimeter. Dibandingkan dengan sedan hatchback Honda Jazz, misalnya, Mirage lebih pendek.
Konsumsi bahan bakarnya juga irit. Mesin 1.000 cc tiga silinder MIVEC yang diusungnya hanya mengkonsumsi bahan bakar 3,3 liter untuk jarak 100 kilometer atau sekitar 1 : 30,3 kilometer. Itu berkat penggunaan sejumlah teknologi terbaru, di antaranya Auto Stop & Go dan transmisiContinuously Variable Transmission (CVT). Teknologi yang pertama akan membantu mematikan mesin kala mobil berhenti sejenak di depan lampu lalu lintas atau saat terjebak kemacetan.
Produsen lain adalah Suzuki Motor Corporation, yang memperkenalkan Regina sebagai andalannya. "Mobil ini menyuguhkan tampilan desain yang apik, bobot yang ringan, dan mesin yang super-irit," kata Suzuki dalam keterangan melalui situs resminya.
Regina mengusung mesin 800 cc yang dilengkapi turbocharger. Menariknya, mobil yang berukuran lebih kecil ketimbang Suzuki Swift itu menggunakan sistem pengereman regeneratif dan peranti start-stop.
Berkat teknologi brake regenerative system itu, tenaga dari mesin yang dilepas kala pengemudi melakukan pengereman tak hilang begitu saja. Tenaga itu didaur ulang menjadi tenaga baru.
Adapun teknologi start-stop akan mematikan mesin saat mobil berhenti sejenak di depan lampu lalu lintas atau kala terjebak kemacetan. Walhasil, semburan bahan bakar ke ruang bakar pun bisa dihemat.
Bukan cuma itu. Berat bersih mobil ini juga tak lebih dari 720 kilogram. Bobot itu 300 kilogram lebih ringan dibanding Suzuki Swift yang ada saat ini.
Bodinya memiliki tingkat aerodinamis yang lebih tinggi ketimbang mobil mungil lain yang ada saat ini, sehingga koefisien drag atau tingkat kemampuan menembus hambatan udara lebih tinggi 10 persen ketimbang model mobil kecil lainnya.
Serangkaian fitur tersebut menjadikan mobil ini irit bahan bakar. Menurut hasil pengujian melalui metode tes mobil baru di Jepang, JC08, mobil itu terbukti hanya mengkonsumsi 3,1 liter bahan bakar untuk jarak 100 kilometer atau 32 kilometer per liter. Sementara itu, melalui pengukuran New European Driving Cycle, diketahui bahwa emisi CO2 yang dihasilkan tak lebih dari 70 gram per kilometer.
Gebrakan lain dibuat oleh Toyota Motor Corporation, yang memperkenalkan varian anyar hibrida, Aqua. "Mobil ini mengusung mesin 1.500 cc yang dipadu dengan motor listrik Hybrid Synergy Drive," kata manajemen Toyota kepada autoguide.com.
Toyota mengklaim konsumsi bahan bakar mobil itu mencapai 82-94 mil per galon atau sekitar 33,64-38,56 kilometer per liter. Namun beberapa kalangan memperkirakan angka konsumsi bahan bakar varian anyar di jajaran Toyota Prius itu tak kurang dari 50 mil per galon atau 20,51 kilometer per liter, seperti konsumsi bahan bakar Prius yang ada saat ini.
Mobil hatchback lima pintu itu merupakan anggota keluarga baru di klan Toyota Prius. Mobil itu akan menjadi varian terkecil di antara varian yang ada. Di pasar global, ia menggunakan nama Prius C.
Sayangnya, Toyota belum banyak merilis perincian spesifikasi mobil itu. Pabrikan itu hanya menyebutkan, mesin konvensional tersebut mampu menyemburkan tenaga hingga 55 kW pada 4.800 rpm dan torsi 111 Newton meter (Nm). Adapun motor listriknya menghasilkan tenaga hingga 45 kW dan torsi 169 Nm. Total tenaga hatchback itu mencapai 100 kilowatt dan torsi mencapai 280 Nm.
Adapun produsen Mazda memperkenalkan Takeri, yang mengadopsi elemen desain Kodo. Seperti dikutip dari situs otomotif 4wheelsnews.com, Presiden Direktur Mazda, Takashi Yamanouchi, menyatakan sedan empat pintu ini digerakkan oleh mesin diesel SkyActiv baru 2,0 liter yang dikombinasikan dengan transmisi otomatis 6-speed baru. Mobil Mazda itu menjadi kendaraan irit bahan bakar lantaran dilengkapi sistem i-stop.
Selain itu, Mazda melengkapi dengan regenerative braking, yang disebut i-LOOP (Intelligent Energy Loop). Teknologi ini disebut-sebut sebagai sistem pemulih energi kinetik pertama di dunia yang memanfaatkan sebuah kapasitor, bukan baterai.
Adapun produsen mobil Daihatsu Motor Co Ltd mengusung empat mobil irit sekaligus, yaitu Mira e:S, D-X, PICO, dan FC Sho Case. Dari keempatnya, baru satu yang sudah diproduksi, yaitu Mira e:S. Mobil yang diluncurkan pada September lalu itu hanya membutuhkan 1 liter bahan bakar untuk menempuh jarak 30 kilometer.
Sedangkan Pico, mobil dengan dua tempat duduk, langsung membetot perhatian pengunjung Tokyo Motor Show. Inilah konsep mobil kompak listrik. Meski ukuran bodi Pico sangat kecil, Daihatsu memperhitungkan seluruh fitur yang bisa memaksimalkan keselamatan pengemudi dan orang di sekitarnya.
"Mobil ini dilengkapi sistem untuk menghindari tabrakan," kata Shigemutsu Kitano, Manajer Divisi Pemasaran Produk Daihatsu. Caranya dengan penempatan radar cerdas di bagian depan dan belakang buat membantu navigasi sang pengemudi saat menyetir.
Presiden Daihatsu Motor Co Ltd, Koichi Ina, mengatakan perusahaannya akan berfokus mengembangkan kendaraan kompak yang bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar. Itu sebabnya, Daihatsu berkonsentrasi membuat mobil listrik dan mobil hibrida.
Mitsubishi Motors, misalnya. Perusahaan otomotif asal Jepang ini memperkenalkan mobil mungil dan irit bahan bakar, tapi memiliki kenyamanan tinggi, yaitu Mitsubishi Mirage. "Kami ingin membuat mobil dengan bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan," kata Presiden Direktur Mitsubishi Motors, Osamu Masuko, seperti dikutip dari wallstreetdaily.com.
Mirage memiliki panjang 3.710 milimeter, lebar 1. 665 milimeter, dan tinggi 1.490 milimeter. Dibandingkan dengan sedan hatchback Honda Jazz, misalnya, Mirage lebih pendek.
Konsumsi bahan bakarnya juga irit. Mesin 1.000 cc tiga silinder MIVEC yang diusungnya hanya mengkonsumsi bahan bakar 3,3 liter untuk jarak 100 kilometer atau sekitar 1 : 30,3 kilometer. Itu berkat penggunaan sejumlah teknologi terbaru, di antaranya Auto Stop & Go dan transmisiContinuously Variable Transmission (CVT). Teknologi yang pertama akan membantu mematikan mesin kala mobil berhenti sejenak di depan lampu lalu lintas atau saat terjebak kemacetan.
Produsen lain adalah Suzuki Motor Corporation, yang memperkenalkan Regina sebagai andalannya. "Mobil ini menyuguhkan tampilan desain yang apik, bobot yang ringan, dan mesin yang super-irit," kata Suzuki dalam keterangan melalui situs resminya.
Regina mengusung mesin 800 cc yang dilengkapi turbocharger. Menariknya, mobil yang berukuran lebih kecil ketimbang Suzuki Swift itu menggunakan sistem pengereman regeneratif dan peranti start-stop.
Berkat teknologi brake regenerative system itu, tenaga dari mesin yang dilepas kala pengemudi melakukan pengereman tak hilang begitu saja. Tenaga itu didaur ulang menjadi tenaga baru.
Adapun teknologi start-stop akan mematikan mesin saat mobil berhenti sejenak di depan lampu lalu lintas atau kala terjebak kemacetan. Walhasil, semburan bahan bakar ke ruang bakar pun bisa dihemat.
Bukan cuma itu. Berat bersih mobil ini juga tak lebih dari 720 kilogram. Bobot itu 300 kilogram lebih ringan dibanding Suzuki Swift yang ada saat ini.
Bodinya memiliki tingkat aerodinamis yang lebih tinggi ketimbang mobil mungil lain yang ada saat ini, sehingga koefisien drag atau tingkat kemampuan menembus hambatan udara lebih tinggi 10 persen ketimbang model mobil kecil lainnya.
Serangkaian fitur tersebut menjadikan mobil ini irit bahan bakar. Menurut hasil pengujian melalui metode tes mobil baru di Jepang, JC08, mobil itu terbukti hanya mengkonsumsi 3,1 liter bahan bakar untuk jarak 100 kilometer atau 32 kilometer per liter. Sementara itu, melalui pengukuran New European Driving Cycle, diketahui bahwa emisi CO2 yang dihasilkan tak lebih dari 70 gram per kilometer.
Gebrakan lain dibuat oleh Toyota Motor Corporation, yang memperkenalkan varian anyar hibrida, Aqua. "Mobil ini mengusung mesin 1.500 cc yang dipadu dengan motor listrik Hybrid Synergy Drive," kata manajemen Toyota kepada autoguide.com.
Toyota mengklaim konsumsi bahan bakar mobil itu mencapai 82-94 mil per galon atau sekitar 33,64-38,56 kilometer per liter. Namun beberapa kalangan memperkirakan angka konsumsi bahan bakar varian anyar di jajaran Toyota Prius itu tak kurang dari 50 mil per galon atau 20,51 kilometer per liter, seperti konsumsi bahan bakar Prius yang ada saat ini.
Mobil hatchback lima pintu itu merupakan anggota keluarga baru di klan Toyota Prius. Mobil itu akan menjadi varian terkecil di antara varian yang ada. Di pasar global, ia menggunakan nama Prius C.
Sayangnya, Toyota belum banyak merilis perincian spesifikasi mobil itu. Pabrikan itu hanya menyebutkan, mesin konvensional tersebut mampu menyemburkan tenaga hingga 55 kW pada 4.800 rpm dan torsi 111 Newton meter (Nm). Adapun motor listriknya menghasilkan tenaga hingga 45 kW dan torsi 169 Nm. Total tenaga hatchback itu mencapai 100 kilowatt dan torsi mencapai 280 Nm.
Adapun produsen Mazda memperkenalkan Takeri, yang mengadopsi elemen desain Kodo. Seperti dikutip dari situs otomotif 4wheelsnews.com, Presiden Direktur Mazda, Takashi Yamanouchi, menyatakan sedan empat pintu ini digerakkan oleh mesin diesel SkyActiv baru 2,0 liter yang dikombinasikan dengan transmisi otomatis 6-speed baru. Mobil Mazda itu menjadi kendaraan irit bahan bakar lantaran dilengkapi sistem i-stop.
Selain itu, Mazda melengkapi dengan regenerative braking, yang disebut i-LOOP (Intelligent Energy Loop). Teknologi ini disebut-sebut sebagai sistem pemulih energi kinetik pertama di dunia yang memanfaatkan sebuah kapasitor, bukan baterai.
Adapun produsen mobil Daihatsu Motor Co Ltd mengusung empat mobil irit sekaligus, yaitu Mira e:S, D-X, PICO, dan FC Sho Case. Dari keempatnya, baru satu yang sudah diproduksi, yaitu Mira e:S. Mobil yang diluncurkan pada September lalu itu hanya membutuhkan 1 liter bahan bakar untuk menempuh jarak 30 kilometer.
Sedangkan Pico, mobil dengan dua tempat duduk, langsung membetot perhatian pengunjung Tokyo Motor Show. Inilah konsep mobil kompak listrik. Meski ukuran bodi Pico sangat kecil, Daihatsu memperhitungkan seluruh fitur yang bisa memaksimalkan keselamatan pengemudi dan orang di sekitarnya.
"Mobil ini dilengkapi sistem untuk menghindari tabrakan," kata Shigemutsu Kitano, Manajer Divisi Pemasaran Produk Daihatsu. Caranya dengan penempatan radar cerdas di bagian depan dan belakang buat membantu navigasi sang pengemudi saat menyetir.
Presiden Daihatsu Motor Co Ltd, Koichi Ina, mengatakan perusahaannya akan berfokus mengembangkan kendaraan kompak yang bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar. Itu sebabnya, Daihatsu berkonsentrasi membuat mobil listrik dan mobil hibrida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar