Senin, 05 Desember 2011


Messi, Saat Usia Anak Alami Gangguan Pertumbuhan


Persatuan sepak bola dunia (FIFA) menobatkan pemain Argentina Lionel Messi sebagai pemain sepak bola terbaik 2010. Ini adalah untuk kedua kalinya Messi meraih gelar tersebut setelah ia mendapatkan hadiah ini tahun lalu. Lionel Messi adalah pemain terbaik dunia saat ini. Kejeniusan pemain seperti Messi hanya datang 30 tahun sekali. Messi sudah menjadi pemain terbaik di dunia karena dia jenius. Pemain seperti dia hanya ada setiap 30 tahun sekali. Siapa yang menduga bahwa saat usia anak dan remaja Messi mengalami gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan.
Namun dibalik segala kesuksesan dan segala puji bagi Messi terdapat cerita mengharukan saat sebelum sukses. Messi lahir dan besar di Rosario, 300 kilometer sebelah barat laut dari Buenos Aires. Ia lahir dengan kelainan hormon yang membuat tubuhnya tak bisa tumbuh seperti anak-anak seusianya. Kondisi fisik itu membuatnya terbuang dari sepak bola.
Pada hari pertama sekolah dasarnya, Messi dilarang ikut bermain sepak bola oleh pelatih karena badannya terlalu kecil. Pada masa kecil Messi mengalami masa-masa sulit karena masalah hormon. Sehingga kakaknya, Rodrigo, menjulukinya “kutu”, karena kecil tetapi sangat lincah.
Pada 1995, dalam usia delapan tahun, Messi diminati River Plate. Namun, River Plate tak jadi merekrut Messi karena keberatan membayar biaya pengobatan bulanan Messi yang mencapai 500 poundsterling atau sekitar Rp 7 juta. Messi tampak semakin mustahil menjelajahi lebih luas dunia sepak bola, ketika tim medis klub itu mengatakan kepada keluarganya bahwa Messi hanya bisa tumbuh setinggi tak lebih dari 140 sentimeter.
Karena kondisi ekonomi, ayah dan ibu Messi menyerah. Jangankan membiayai perawatan Messi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Messi dan tiga saudaranya saja, Jorge dan Celia, mereka kesulitan.
Keadaan Messi dan keluarganya tak tampak akan membaik. Sampai saat Messi berusia 12 tahun, sanak keluarganya yang tinggal di Catalonia mendaftarkan Messi untuk mengikuti uji coba di Barcelona.
Direktur Barcelona saat itu, Carlos Rexach, terbang melintasi benua dan tidak menyesal. “Saya memanggilnya dan, sebagai ungkapan simbolis (ikatan kontrak), saya memintanya membubuhkan tanda tangan di atas sebuah kertas,” kenang Rexach. Setelah Barcelona setuju menjamin semua biaya perawatannya, Messi berangkat ke Spanyol dengan ayahnya dan masuk tim U-14 Barcelona pada tahun 2000. Pada pertandingan pertamanya, Messi mencetak lima gol.
Saat ini  Messi sudah setinggi sekitar 170 sentimeter dan telah mengoleksi lima gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions, medali emas olimpiade, dan menurut Forbes memiliki kekayaan senilai 20 juta poundsterling atau sekitar Rp 282 miliar.
Gangguan Hormon Pertumbuhan
Hormon mengontrol sejumlah fungsi esensial tubuh, termasuk aktivitas kimia sel-sel, pertumbuhan, keseimbangan garam dan cairan, perkembangan seksual, dan respon terhadap penyakit dan stres. Kelenjar endokrin (kelenjar dari sistem endokrin yang mengeluarkan hormon langsung ke dalam darah) utama adalah kelenjar hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal (ginjal), ovarium dan plasenta pada perempuan hamil. Gangguan kelenjar endokrin mempunyai efek luas di seluruh tubuh. Gangguan fungsi kelenjar memengaruhi semua bagian tubuh yang distimulasi dan dikontrol oleh hormon-hormon yang dikeluarkan kelenjar tersebut,
Hormon pertumbuhan (Growth Hormon/GH) merupakan hormon yang dikeluarkan oleh hifopisis anterior. Hormon ini bepengaruh secara langsung terhadap seluruh atau hampir seluruh jaringan tubuh. Salah satunya ialah hormon pertumbuhan yang mempengaruhi sel hati dan beberapa protein kecil lain untuk membentuk sebuah protein yang disebut somatomedin, karena efek somatomedin mirip dengan efek insulin terhadap pertumbuhan sehingga disebut juga dengan faktor pertumbuhan yang mirip insulin (IGF). Ada beberapa IGF yang telah dikenal tetapi yang paling penting adalah IGF 1 dan IGF 2 dan akan berperan pada pertumbuhan tulang.
Selain yang sudah disebutkan ada beberapa fungsi hormon pertumbuhan yaitu meningkatkan penguraian lemak, menurunkan penyerapan glukosan oleh otot,meningkatkan sintesis protein serta metabolisme mineral. Jika terjadi gangguan pada GH maka akan terjadi dwarfisme jika kekurangan GH atau sebaliknya terjadi  gigantisme jika berlebihan GH.
Perawakan pendek merupakan suatu keadaan yang bisa mengakibatkan anak menjadi frustasi. Ini terjadi karena berkurangnya bermacam kesempatan akibat tubuhnya yang pendek. Perawakan pendek bukan merupakan suatu diagnosis klinis. Akan tetapi merupakan suatu keadaan di mana tinggi badan seseorang di bawah ukuran normal sesuai umur, jenis kelamin, dan mudah diketahui segera. Seseorang dikatakan berperawakan pendek jika tinggi badannya berada di bawah dua standar deviasi dari rata-rata populasi atau di bawah persentil tiga kurva pertumbuhan.
Pada umumnya anak perempuan lebih pendek daripada anak laki-laki sampai masa adolesen (remaja). Namun, anak perempuan akan menjadi lebih tinggi segera setelah memasuki masa pubertas. Pacu pertumbuhan ini terjadi dua tahun lebih awal daripada anak laki-laki.
Terdapat beberapa fase pertumbuhan yang dialami anak. Pada  fase bayi (infant) lebih ditentukan oleh faktor genetik, nutrisi, kesehatan yang baik dan psikis. Pada satu tahun pertama kehidupan terjadi pertumbuhan sangat cepat yang bervariasi antara 23-28 sentimeter per tahun. Pada bayi kecil akan terjadi kejar tumbuh (catch up) untuk mencapai keadaan normal dan akan mengalami akselerasi pada enam bulan pertama setelah kelahiran. Jika kejar tumbuh tidak terjadi pada fase infant ini, maka akan terjadi perawakan pendek. Fase berikutnya adalah fase anak (childhood). Pada tahun kedua dan ketiga pertumbuhan anak akan menurun dengan cepat sekitar 7,5-13 sentimeter per tahun. Pada akhir tahun ketiga rata-rata pertumbuhan akan menetap dan akan melanjut sampai fase childhood berlangsung. Pada leadaan normal dalam fase ini pertumbuhan tinggi badan 5 hingga 6,5 sentimeter per tahun dan biasanya tidak berubah sampai awal fase pubertas. Pertumbuhan pada fase ini akan dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan dan tiroid. Sedangkan aspek psikososial masih berperan pada fase ini.
Pada fase pubertas anak akan mengalami dua perubahan yaitu akselerasi kecepatan tumbuh tinggi badan yang sangat pesat dan peningkatan maturasi tulang dengan hasil akhirnya penutupan epifisis. Pacu tumbuh pada fase ini ditentukan oleh interaksi beberapa hormon pertumbuhan yaitu IGFI dan seks steroid (testosteron dan estradiol).
Penyebab anak menjadi pendek sangat banyak dan bervariasi diantaranya adalah organik, familial, pertumbuhan janin terganggu, defisiensi hormon pertumbuhan dan yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik). Perawakan pendek juga dapat disebabkan oleh nutrisi yang tidak adekuat terutama jika terjadi pada masa bayi dan pubertas. Pendek juga bisa disebabkan oleh kekurangan hormon tertentu, khususnya hormon pertumbuhan dan tiroid. Berbagai kedaan medis dapat mengganggu pertumbuhan dan mengakibatkan perawakan pendek yang patologis, seperti penyakit kronis pada anak khususnya yang mengenai paru, jantung, pencernaan, dan ginjal. Penyakit-penyakit ini dapat memperlambat pertumbuhan
Untuk mendiagnosisnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu  foto yang diambil secara berkelanjutan selama bertahun-tahun untuk mengamati perubahan fisik pada pasien. Pemeriksaan foto rontgen atau x-ray penting untuk mendeteksi penebalan tulang. Sedangkan pemeriksaan tes darah untuk memeriksa tingkat hormon pertumbuhan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar