Mungkinkah Jalan di Atas Api ?
jalan di atas api? – Pernahkah Anda melihat atraksi seseorang berjalan di atas bara api atau bisa disebut juga fire walking? Apakah atraksi tersebut benar-benar nyata atau hanya trik ilusi? Apakah orang tersebut memiliki kemampuan khusus? Pertanyaan ini mungkin sering menggelayuti pikiran anda ketika melihat seseorang dengan percaya dirinya melangkah di atas bara api yang sangat panas. Terlepas dari benar tidaknya orang tersebut memiliki keahlian khusus, nyatanya ber-jalan di atas api aka fire walk bisa dijelaskan secara ilmiah. Mari kita simak bagaimana hal tersebut terjadi:
Teori Ber-jalan di Atas Api aka Fire Walking:
Kita sering melihat atraksi ber jalan di atas api atau fire walk menggunakan media arang, biasanya berasal dari bambu atau kayu yang sudah dibakar hangus. Teori pertama adalah arang tersebut telah dibakar hingga hangus (tidak ada lagi api berkobar di atasnya), sumber api sepenuhnya berasal dari sisa-sisa pembakaran arang. Pada kondisi seperti ini, panas arang sudah jauh menurun sehingga memungkinkan seseorang untuk berjalan di atasnya. Hal kedua yang perlu anda catat adalah atraksi seperti ini lebih sering dilakukan pada malam hari. Kenapa? Karena akan memberikan efek dramatis. Jika arang dibakar pada siang hari / saat kondisi cerah, maka arang tersebut hanya terlihat hitam, tidak terlihat cahaya yang keluar dari api. Berbeda jika arang dibakar pada malam hari, walaupun kobaran api tidak terlihat, namun api di dalam arang tetap terlihat sangat terang. Inilah mengapa arang tersebut terlihat panas membara, padahal kenyataannya tidak.
Hal ketiga yang perlu anda catat adalah orang yang melakukan atraksi ber jalan di atas api atau fire walk selalu berjalan dengan terburu-buru, bahkan bisa dikatakan berlari. Mengapa? Ketika seseorang berjalan dengan cepat, ia hanya menginjak arang tersebut dalam waktu sepersekian detik. Ini memungkinkan panas arang tidak sampai ke saraf dengan cepat. Anda bisa mencobanya sendiri pada gelas yang panas. Anda lebih tahan mana, menyentuhnya selama 10 detik tanpa dilepas atau dengan dilepas? Tentunya lebih tahan dilepas, bukan? Hal lain yang juga membantu adalah banyaknya abu pada arang. Abu merupakan hasil pembakaran yang berfungsi sebagai penyekat antara bara api dengan kulit kita. Jika tidak ada abu, telapak kaki akan terpapar langsung dengan bara api dan resiko cidera lebih besar.
Sekarang mari kita tinjau dari sisi Kimia. Arang merupakan hasil pembakaran kayu. Karena telah dibakar dengan sangat lama, arang berubah bentuk menjadi karbon. Karbon merupakan unsur yang sering dipakai sebagai bahan baku raket, sepeda, dll karena sifatnya yang ringan. Dan ternyata karbon merupakan konduktor panas yang buruk, perlu waktu lama agar panas dari karbon berpindah ke media lain. Itulah mengapa resiko cedera yang diakibatkan ber jalan di atas api / arang sangat kecil. Berbeda jika anda berdiam di atas arang tersebut dalam waktu yang lama, anda bisa mengalami luka bakar.
Nah, dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan bahwa ber jalan di atas api aka fire walking bukanlah hal yang mustahil. Asalkan pertama, medianya adalah arang atau benda lain yang merupakan konduktor buruk. Kedua, si pelaku berjalan di atas arang dengan cepat. Dan yang ketiga, atraksi dilakukan di malam hari untuk mendapatkan sensasi dramatis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar