Terowongan Raksasa DKI Bakal Pakai Teknologi Rusia atau Jepang
Jakarta - Proyek terowongan raksasa (deep tunnel) yang direncanakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan dikerjakan bersama dengan tim Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek ini kemungkinan akan mengadaptasi teknologi Jepang atau Rusia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Sumber Daya Air Muhammad Hasan usai mendampingi Menteri PU Djoko Kirmanto rapat dengan Jokowi di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Rabu (9/1/2013).
"Kemungkinan iya, tunneling-nya dari Jepang, Rusia ada," katanya.
Namun Hasan menegaskan, perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam dan teliti. Pasalnya, kondisi banjir di Jepang jauh berbeda dengan apa yang ada di Indonesia.
"Kalau kualitas air banjir di Jepang itu beda, di sana bersih, di kita kotor ada sampah, lumpur, oleh karena itu harus hati-hati betul," katanya.
Nantinya, pengkajian ini akan dilakukan oleh tim dari Kementerian PU yakni Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan pemerintah daerah DKI Jakarta dalam hal ini Dinas PU Provinsi DKI.
"Nanti sama Ditjen SDA dengan Dinas PU DKI," katanya.
Meski demikian, Hasan belum dapat memastikan kapan pembangunan proyek ini dapat segera dilakukan. Menurutnya proyek ini dinilai cukup memakan biaya yang tinggi yakni sekitar Rp 22 triliun untuk 22 km.
"Memang kita nggak ada time frame-nya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar